Berjarak sekitar 300 kilometer dari arah pantai timur China, tepatnya di provinsi Zhejiang, terdapat sebuah danau yang bernama danau Qiandao.
Danau ini terkenal dengan kejernihan airnya dan airnya yang dapat langsung diminum, beberapa jenis tanaman yang tumbuh subur, dan pulau-pulaunya yang memiliki pasir putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah untuk sebuah danau. Dari luar memang danau ini tampak normal, apalagi dengan tampilan memukau danau tersebut, seseorang takkan menyangka kalau ternyata danau ini menyembunyikan sebauah rahasia.
Rahasia tersebut adalah sesuatu yang lebih spesial dari yang ada di permukaan danau, yaitu berada di bawah permukaan danau, sebuah kota kuno yang bernama Shicheng yang telah terendam dan bersemayam dalam waktu yang sangat lama. Mereka bilang kota itu adalah “Atlantisnya dunia timur.”
Kota kuno itu telah ditinggalkan lebih dari satu abad yang lalu ketika sebuah bendungan membanjiri lembah tempat dimana kota itu berada.
Kota Shicheng dulunya adalah sebuah kota metropolis yang berkembang dalam waktu 1300 tahun.
Namun sekarang kota yang agung itu sudah lenyap tak terlihat di permuakaan lagi melainkan bersemayam 100 kaki di bawah permukaan danau Qiandao.
Namun hebatnya banyak bangunan dan komponen arsitektur yang terbuat dari kayu yang masih utuh dengan sempurna. Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi para arkeolog.
Dan juga banyak struktur bangunan yang masih tetap ada dan sama seperti waktu awal dibangun.
Sudah banyak orang-orang yang berdatangan ke tempat ini seperti para wisatawan, arkeolog, dan kru-kru film selama bertahun-tahun untuk merekam keadaan dari reruntuhan kota tersebut.
Karena bagaimanapun juga, kota agung ini sungguh megah dan masih banyak yang perlu dicari dan diteliti oleh para ahli dan masih banyak juga tempat yang perlu dijelajahi oleh para petualang.
Baca juga artikel menarik lainnya: